Open top menu
Sunday, September 8, 2013
Fakta tentang rutinitasku mengajar di MTs dan SMK

Saya memang mengajar di dua sekolah yang berbeda. Yang satu di MTs dan yang satu lagi di SMK. Namun penghasilanku di sekolah tersebut bisa dikatakan masih sangat kurang. Belum mencapai standar UMR. Saya mengajar di MTs selama 3 hari hanya dihargai sekitar Rp. 200.000, dan di SMK Rp. 240.000,- Jika dijumlah totalnya hanya Rp. 440.000,-. Betapa jumlah yang sangat minim sekali. Bayangkan saja saya harus mengajar selama seminggu dan setiap kali saya keluar minimal keluar uang Rp. 10.000, hanya untuk bensin saja belum yang lain. Jika dikalkulasi biaya operasional bensin saja Rp.10.000,- x 24 hari, sehingga jumlahnya Rp.240.000,-. Rp. 440.000 – Rp.240.000 = Rp.200.000,- ya uang 200 ribu rupiah untuk memenuhi pulsa, jajan, dan sebagainya tidaklah cukup.

Honor yang super rendah
Rutinitas yang membebani pikiran


Beginilah keadaanku yang sebenarnya, memang saya punya sampingan di MTs untuk memberi Les Komputer kepada anak, namun anak-anak sering telat bayar iuran Les, sehingga macet pula untuk pembayaran guru yang ngisi les. Lab Komputer membutuhkan dana minimal Rp. 580.000, untuk memenuhi operasioanal supaya bisa jalan. Untuk Guru yang mengisi per bulan Rp. 300.000, untuk langganan Internet Rp. 200.000, dan tagihan listrik sebesar Rp. 80.000,-. Yang menjadi kendala utama adalah mengenai guru yang sangat terbatas. Les komputer dijadwal selama seminggu full dengan siswa yang berbeda. Sedangkan gurunya hanya ada 3 yang mengisi. Guru-guru MTs yang lainnya tidak bisa alias tidak punya waktu untuk mengajar Les komputer. Pak Erly misalkan hanya bisa mengajar komputer hari Rabu, sedangkan Pak Ari mengajar hanya hari Kamis, sedangkan aku yang harus mengisi sisanya, yaitu hari Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu. Gila ini benar-benar gila. Guru yang lain tidak membantu. Pada kenyataannya saya hanya bisa mengajar Hari Senin dan Selasa. Sedangakan yang hari Jumat dan Sabtu belum ada yang mengajar. Saya memang kesulitan dan keberatan karena hari Jumat dan Sabtu saya mengajar di SMK.


Sebagai Kepala Lab Komputer yang bertanggung jawab terhadap urusan Lab dan juga KBM Les Komputer, seringkali saya mengisi Les untuk menggantikan dua tutor yang berhalangan mengajar. Sungguh repot sekali hampir seminggu ful saya harus mengisi les komputer sendirian. Padahal di luar sana saya juga memiliki aktifitas dan kegiatan lain, baik di SMK, keluarga dan masyarakat di Desa saya. Iuran siswa yang macet, siswa yang ganti-ganti hari jadwal. Sehingga saya harus merubah jadwal mereka. Belum sebulan sekali harus membayar operasional sebesar Rp. 580.000 yang harus dibayarkan. Jumlah uang tersebut didapatkan dari income iuran siswa, namun dengan macetnya pembayaran siswa ini membuat saya pusing tujuh keliling. Konsekuensinya saya telat membayar tagihan listrik, bisaroh/honor guru dan jasa internet. Ini menjadi beban pikiran saya setiap bulannya. 
Read more