Hari
Jumat tanggal 23 Agustus 2013 saya mengalami kecelakaan di Jalan raya tepatnya Matangan
Batang, yaitu perbatasan antara Batang dan Pekalongan. Sebelum terjadi
kecelakaan pagi hari saya berangkat mengajar ke SMK di Batang. Di dalam
perjalanan saya mencium adanya bau wangi-wangian yang saya tidak tahu dari mana
asalnya. Saya berpikir apakah ada firasat buruk yang bakal terjadi di hari ini.
Saya juga sempat su’udzon apakah saya akan meninggal pada hari ini. Saat itu
saya mulai membaca sholawat di sepanjang jalan yang saya lewati sampai akhirnya
saya sampai di SMK tempat saya mengajar dan Alhamdulillah saya tidak mencium
bau wangi lagi.
Pengalaman buruk: Kecelakaan di sekitar Matangan Kalipucang Batang |
Waktu
menunjukkan pukul 11.20 WIB, dan hari itu adalah hari Jumat, dan saya pikir
tidak mungkin saya langsung pulang karena waktu sholat Jumat hampir tiba
sehingga akhirnya saya memutuskan untuk sholat Jumat di Masjid Nurul Huda
Batang, saat itu saya ditemani rekan mengajar namanya Bapak Mau Tulus. Setelah
selesai akhirnya saya pamitan saya Pak Tulus dan akhirnya saya meluncur ke
rumah Pak Erly, teman saya mengajar di MTs Darul Hikmah. Memang dari
awal kami sudah janjian akan ketemu dan rencananya akan kondangan ke Doro
Pekalongan.
Saya
dan Pak Erly setelah siap langsung meluncur ke Sengon dan bertemu dengan guru-guru
yang lain yang sudah menunggu di sana. Kami keluarga besar MTs Darul Hikmah
memang akan menghadiri acara mantenan rekan Guru di Doro Pekalongan. Saya, Pak Erly, Pak Ari
dan Pak Ahdi naik motor berboncengan dengan dua motor sedangakan guru yang lain
naik Bus. Sekitar pukul 13.30 WIB kami sudah mulai berangkat meluncur. Kami
berempat yang naik motor meluncur lebih dahulu dan rencananya akan menunggu di
Pasar Doro Pekalongan. Sedangkan bus berada di belakang kami.
Di
Pom bensin Segayung Tulis,
kami berhenti untuk mengisi angin dan bensin. Kejadian aneh terjadi lagi sama
seperti saat saya dalam perjalanan ke SMK seperti pagi hari. Kami di Pom bensi
melihat ada dua cewek yang sedang entah bertengkar atau apa tapi yang jelas
mereka berebut HP, dan keduanya terjatuh di tanah. Bagi saya ini tidak etis,
pemandangan yang menurut saya mereka cewek atos, cewek tidak bener, begitu
pikir saya. Berikutnya kejadian aneh
lain menyusul setelah kami berhenti untuk mengecek uang di ATM di dekat Rumah
Sakit QIM Batang. Saya dan Pak Erly melihat ada seorang wanita yang sedang
menangis saat diboncengkan oleh oleh seorang pria. Kami tidak mengenal
keduanya. Namun bagi kami itu kejadian aneh lagi. Kemudian saya secara reflek
berucap “ Dino iki ko aneh yo aku ngalami seng aneh-aneh, mau ono cewek loro
seng guling neng lemah gelut, lha saiki ono cewek seh nangis neng motor. Ono firasat
opo iki yo” kami pergi melanjutkan perjalanan dengan pikiran tanda tanya.
Kami
akhirnya mulai melewati jalan Matangan Batang, di Sebelah Barat Disdikpora
batang. Kondisi jalan agak ramai namun sesekali kendaraan memaksa diri
untuk menyalip yang lain. Saat itu ada sebuah motor yang menyalip kami, secara
sekilas saya dapat menebak umur mereka masih belasan tahun. Mereka sepertinya
sengaja atau tidak tapi yang jelas seperti mengajak beradu cepat. Pak Erly,
yang memang umurnya juga tidak terpaut jauh dengan mereka, darah mudanya masih
membara, akhirnya melayani mereka, mencoba mengejar dan dengan kecepatan yang
lumayan tinggi dengan kondisi jalan yang ramai dengan mobil dan truk serta
motor yang semakin rapat. Kejadian naas akhirnya menimpa kami. Saat itu kami
berada di belakang Mobil pickup kecil yang bermuatan peralon. Dan di depan
Mobil pickup ini ada mobil Avanza. Mobil Avanza tiba-tiba secara mendadak
mengerem, begitu juga dengan mobil pickup tadi, jarak motor kami dan pickup
yang sangat dekat sekali membuat kami hilang kendali, akhirnya motor kami
berusaha menghindar ke sisi kanan di antara mobil pickup dan kendaraan yang
lain namun naas kaca spion kiri tersangkut peralon yang dimuat oleh mobil
pickup tadi, brakk…… motor kami hilang keseimbangan dan jatuh dengan posisi
menghadap ke selatan malang melintang menghalangi jalan. (Bersambung)
0 comments